Pulau Samosir, Surga di Jantung Sumatera Utara

Pulau Samosir, Surga di Jantung Sumatera Utara

Surga itu ternyata tidak jauh-jauh. Tidak perlu ke luar negeri. Surga seperti yang sering ada dalam mimpi kita dan kita pikir ada di suatu tempat di New Zealand itu ternyata ada di sini. Di negara kita sendiri. Tepatnya di Pulau Samosir, sebuah pulau
di tengah-tengah danau Toba.

Menurut saya mengherankan dan bahkan aneh apabila ada yang mengunjungi danau Toba tetapi tidak menyeberang ke Samosir, yang ditempuh dengan kapal ferry (dari Parapat) hanya dalam waktu 45 menit.



Perjalanan menyusuri danau Toba dengan ferry itu pun sangat menyenangkan. Pemandangannya luar biasa. Danau Toba jangan dibayangkan seperti danau kecil yang kamu tahu, misalnya danau UI di Depok hehehe. Danau ini seperti lautan, luasnya tak terhingga. Kita tidak bisa melihat pinggiran danau yang di seberang saking luasnya. Tak heran karena ternyata Danau Toba adalah danau terbesar di Indonesia.

Dalam perjalanan di atas ferry itu juga kami beruntung mendapat rombongan pengamen anak kecil yang bersuara sangat bagus. Mereka menyanyikan lagu-lagu Batak dengan syair yang pastinya lucu-lucu, karena banyak penumpang kapal yang tertawa terbahak-bahak. Kami pun ikut tertawa melihat ulah anak-anak itu, sambil terkagum-kagum dengan lirih suara mereka.



Rasanya terbayar semua capek yang kita rasakan setelah berkendara naik mobil 5 jam dari Medan. Mungkin faktor inilah yang mengurangi popularitas danau Toba, karena akses masih cukup sulit. Wisatawan yang terlihat di Danau Toba maupun pulau Samosir kebanyakan adalah orang lokal, alias orang Medan dan sekitarnya.

Begitu turun dari mobil di Parapat (Parapat adalah salah satu kota di pinggiran danau Toba yang menjadi objek wisata) aku mendapati diriku terhenyak. Berdecak kagum tiada hentinya dengan pemandangan di hadapanku. Hamparan perbukitan di depan yang ternyata adalah pulau Samosir, langit dan laut yang biru. Awan yang terlihat rendah, seakan awan itu membagi dua pulau Samosir.

Orangtuaku yang pernah ke Hangzhou (di sana ada sebuah danau besar juga yang menjadi objek wisata yang sangat terkenal) mengatakan, danau Toba jauh lebih indah daripada Hangzhou. Skalanya pun lebih besar. Dan danau Toba memiliki semuanya: ada gunung, ada air, ada awan.



Tidak tahu ini masalah aku sendiri atau masalah semua orang. Masalahnya adalah aku selalu terpesona dengan pedesaan. Pemandangan di pedesaan Sumatera Utara berbeda dengan pemandangan di Jawa. Di Sumut jarang terlihat sawah, tetapi lebih banyak perkebunan. Aku terpesona dengan padang-padang rumput yang luas yang dikelilingi pegunungan. Di Samosir yang dipercaya sebagai asal muasal suku Batak ini kita bisa melihat semuanya.

Sayup-sayup kita bisa mendengar alunan lagu Batak yang bersemangat. Tidak jarang juga lagu-lagu rohani Kristen terdengar dari rumah-rumah penduduk di desa.

Desa wisata yang terkenal di pulau Samosir bernama Tuktuk. Di sana ada makam raja-raja Batak, namun aku tidak sempat berkunjung ke sana. Aku lebih tertarik memutari desa Tuktuk dan mencari pemandangan padang rumput luas yang dikelilingi pegunungan dengan air terjun. Serasa di New Zealand...



Di Tuktuk banyak villa dan resort yang disewakan kepada wisatawan. Terlihat beberapa turis asing di sana. Kalau dilihat daerahnya mirip desa wisata yang disenangi turis asing, ada bar-bar, cafe, toko buku, toko souvenir, dan toko penyewaan sepeda dan motor. Namun karena sepi, bar-bar dan cafe itu hanya menjadi saksi bisu sebuah kejayaan masa lalu.

Paling asyik rasanya kalau kita bisa menyewa sepeda atau motor dan berkeliling Tuktuk. Namun karena keterbatasan waktu, dalam kunjungan kali ini aku tidak sempat melakukannya. Next time deh. I'll be back.



Syair lagu 80-an dari Julius Sitanggang di bawah ini melukiskan keindahan Danau Toba:

Danau TobaDi negeriku, Indonesia
Ada satu damai yang permai
Yang terluas di dunia
Kebanggaan seluruh bangsa

Reff

Oh danau Toba, danau Toba
danau indah dan permai
Oh danau Toba, danau Toba
Tiada banding di dunia

Di tengahnya ada pulau
pulau subur, pulau Samosir
Aku bangga ku bahagia
Karena aku lahir di sana

Back to Reff

Pulau subur, danau indah
Kau tak kan kulupa
Dalam lagu dalam kalbu
Kau yang selalu kurindu kurindu kurindu

Back to Reff

Comments

  1. Anonymous1:20 PM

    jd menurut mba mei, brapa hari idealnya biar bisa puas sama pulau samosir :-> ?

    ReplyDelete
  2. kayaknya 2-3 hari deh git..

    ReplyDelete
  3. Ayo dukung Danau Toba, Gunung Krakatau, dan Pulau Komodo sebagai Tujuh Keajaiban Dunia versi New Seven Wonders of Nature. Voting di http://www.new7wonders.com

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts