Cara Perpanjang Paspor Dengan Datang Sendiri 2016

Hari ini Banyak Inspirasi

Aku suka hari seperti hari ini. Tidak disangka dua hari sebelum libur lebaran aku malah sangat sibuk. Hari ini aku ada tiga meeting. Besok, Jumat, masih dua meeting. Sementara pada saat yang sama orang-orang lain sudah pada mulai mudik untuk berlebaran. It's Ok, aku sih enjoy aja. Actually aku sangat menikmati, terutama karena aku bisa banyak bertemu orang dan tidak perlu di kantor.

Suasana meeting-meeting hari ini menyenangkan. Meeting pertama di Starbucks PS dengan klien. Berbeda banget dengan meeting di kantornya yang terletak di sebelah PS, meeting di Starbucks santai banget dan bisa solve banyak masalah.

Kami duduk di kursi sofa empuk yang sangat cozy di pojokan. Di tempat yang sama beberapa tahun yang lalu kayaknya aku pernah meeting internal yang sangat menginspirasi, bersama bosku dan beberapa teman lama. Aku sudah lupa siapa saja yang hadir pada saat itu, saat-saat yang menyenangkan...

Jam 12 lunch meeting dengan teman, seorang pejabat HR di sebuah perusahaan besar. Teman ini menulis buku psikologi populer dan dia bercita-cita menjadi seorang motivator. Kita ngobrol banyak mengenai situasi kantor, karir masing-masing, dll. Menyenangkan sekali mengobrol santai bersama teman. Dia sudah terdengar seperti seorang motivator.

Ketika aku cerita tentang libur lebaran, katanya enak banget kamu bisa libur seminggu. Dia tidak. Yang mau libur harus cuti. Aku bilang jangankan itu, bahkan anak-anak yang pernah ijin di masa lalu, karena tidak tercatat, semuanya "diputihkan" oleh perusahaan.

Dia bilang Wah pantesan bosmu sukses, karena dia dermawan. Hmm. Aku cukup kaget dengan statement itu. Menurutku sih itu bukan dermawan, tetapi hanya suatu kelemahan dalam sistem saja. Tetapi aku tidak memprotes statement dia itu. Karena biar bagaimana pun, dia telah memberi inspirasi padaku untuk selalu melihat segala sesuatu dari sisi yang positif.

Aku tidak punya gaji sebanyak dia. Aku tidak punya banyak fasilitas kantor seperti yang dia dapatkan, tetapi pekerjaanku cukup menyenangkan. Setiap orang memang memiliki jalan yang berbeda-beda. Aku banyak bertemu orang. Aku tidak harus buru-buru kembali ke kantor pada saat makan siang. Aku juga bisa cuti setiap tahun untuk jalan-jalan. Apalagi pekerjaanku di PortalHR telah membawaku bertemu dengan banyak sekali orang penting.

Pukul 14.30 aku meeting dengan klien lagi. Kali ini pun aku keranjingan meeting di cafe, aku ajak mereka ke cafe meskipun sebagian besar puasa. Tidak ada yang minum sama sekali, kami hanya duduk di cafe. Meeting-nya juga beda suasananya dibanding meeting di kantor, semua terasa lebih baik dan menyenangkan. Aku sudah berencana, setelah meeting aku akan tetap stay di cafe itu dan pesan minum. Karena tidak enak, semua duduk di sana tapi tidak ada yang pesan. Aku akan nongkrong sambil menunggu
macet dan langsung pulang. Betapa senangnya hari ini, tetap bisa bekerja tanpa harus ke kantor.

Tapi ... ternyata... hari ini aku terpaksa harus kembali ke kantor. Pukul 16.30 aku dihubungi rekan di kantor agar kembali ke kantor untuk mengambil ... (tidak boleh ditulis di sini, takutnya bos gw marah). Hmmmmmmmmmm.... Padahal jam segitu macetnya
kayak apa ??? di bulan puasa ini... ke arah selatan pula. Dan hal itu harus diambil hari ini, tidak bisa besok. Besok banyak yang tidak masuk. Bosku pun sudah mudik ternyata. Wah wah.

Karena masih inspired-mode-on, ya udah aku mencoba menikmati one hour drive dari KTS ke Duren Tiga. Jarak kedua tempat itu tidak jauh, tetapi karena macet, butuh 1 jam lebih deh. Ya udah gpp... demi mendapatkan ... itu hehehe.

Sesampai kantor jam segitu pun sudah kosong. Hanya ada beberapa teman yang menunggu macet.

Dan aku pun merasa kosong. Aku duduk dan menulis blog (sambil menunggu macet juga). Aku rindu saat-saat yang dulu. Mungkin aku rindu saat-saat start up yang bersemangat. Aku rindu mempunyai mimpi-mimpi bersama dengan perusahaan ini lagi. Dan
bahkan, aku rindu bos gw. Semua perubahan ini telah membuat aku jauh darinya. Tapi tak apa, aku sadar bahwa perubahan adalah suatu kemestian untuk perusahaanku saat ini. Namun, kalau boleh, aku tetap ingin spirit yang menyenangkan itu tidak pernah hilang.