West Europe Trip (6): Paris in 3 days





Apa yang akan kamu lakukan kalau kamu hanya punya waktu 3 hari di Paris? Begitu banyak yang bisa dijelajahi di kota yang sangat kaya sejarah dan budaya ini. Well, mungkin kamu bisa mencoba itenerary kami, sambil menyempurnakannya, karena di sana sini masih banyak kekurangan.

Kota Paris dibagi menjadi 20 distrik (disebut arondissements). Distrik 1 hingga 20 arahnya memutar searah jarum jam dan berpusat pada Kilometer 0 yang letaknya di depan gereja Notre Dame. Daftar distrik 1 sampai 20 beserta obyek wisatanya ada di sini.

Musée du Louvre (museum Louvre), Jardin des Tuileries, Place Vendôme, Les Halles, Palais Royal, dan Arc de Triomphe, adalah contoh beberapa tempat wisata yang berada di distrik 1. Menara Eiffel, Les Invalides, Musée d'Orsay, Assemblée Nationale, Ecole Militaire, dan Le Bon Marché (mal besar Paris), berada di distrik 7 yang bersebelahan dengan distrik 1.

Notre-Dame de Paris, Hôtel de Ville (Paris city hall), tidak jauh dari daerah Montmarte dimana ada gereja Sacre Coeur, Place de Tertre, dan Moulin Rouge. Istana Versailles agak jauh, yaitu di distrik 15. Dengan keterbatasan waktu yang kita miliki, kita harus pandai-pandai memilih dan mengatur jadwal. Nah beginilah pilihan dan jadwal kami.

Hari pertama (setelah urusan pindah hotel beres) kami langsung menuju Arc de Triomphe. Di depan Arc de Triomphe adalah jalan yang paling terkenal di Paris, Champs-Elysees. Jalan yang mewah ini dipenuhi pertokoan, cafe, cinema dengan brand-brand kelas atas. Mungkin kamu sudah sering melihat jalan ini di berbagai film ataupun gambar. Saya sendiri rasanya sudah berkali-kali ke sini, meski hanya dalam mimpi.

Mampirlah di salah satu cafe di Champs-Elysees ini, walaupun hanya memesan minum. Duduklah menghadap ke jalan dan rasakan suasana Paris yang semarak. Sebagian besar yang lalu lalang di sini adalah turis dari berbagai belahan dunia. Hiruplah jiwa Paris bersama segelas bir Meteor (French beer) yang dingin. Makanlah yang banyak, karena hari ini, kita akan berjalan kaki cukup jauh.

Setelah having a late lunch, kami mulai berjalan menuju Museum Louvre. Ini adalah jarak yang cukup jauh buat yang tidak biasa berjalan kaki. Namun, dalam perjalanan kita akan melewati banyak tempat yang indah. Sudah bukan rahasia lagi bahwa Paris adalah kota yang indah. Dan cuaca hari ini sangat cerah. Kami beruntung mendapatkan langit yang sangat biru hari ini.

Dalam perjalanan ke Louvre kami melewati Jardin des Tuileries, Grand Palais, Petit Palais, dan Les Invalides, sambil menyusuri pinggir Sungai Seine. Sambil bercanda dan foto-foto, tidak terasa kami sudah tiba di Louvre.

Musee du Louvre, museum terbesar di dunia, ramai pengunjungnya seperti shopping centre di akhir pekan. Untunglah sudah agak sore kami tiba di sana, sehingga antrian tidak terlalu panjang. Hampir semua pengunjung mencari Monalisa, lukisan karya Leonardo da Vinci, sehingga khusus untuk Monalisa ada petunjuk arahnya sendiri sejak Anda masuk. Tidak perlu khawatir, pasti ketemu.

Setelah sekitar satu jam ngubek-ngubek Louvre yang ramai, kami lanjut naik metro ke Trocadero. Di dalam Louvre langsung tersambung dengan stasiun Metro, jadi sangat convenience. Dari Trocadero ini bisa menikmati indahnya menara Eiffel, lalu bisa berjalan ke taman di bawah menara Eiffel, salah satu tempat paling romantis di Paris.

Karena sudah dekat dengan Seine, kami langsung naik Seine Cruise. Ada beberapa penyedia layanan cruise ini, kebetulan yang kami pilih (karena lokasi paling dekat) providernya adalah Bateaux Parisiens. Kapal ini melewati gedung-gedung penting di sisi kanan kiri Sungai Seine, seperti gereja Notre Dame, Louvre, Eiffel, Musee d'Orsay, dan Hotel des Invalides. Sambil cruising sekitar 1 jam ada keterangan dari "pramugari" kapal tentang tempat-tempat bersejarah tersebut.

Bateaux Parisiens mengantar kami memasuki malam---di sini malam baru datang pukul 21.00---langit perlahan menggelap sambil kami menikmati perjalanan di atas kapal. La vie en Rose, lagu klasik Perancis yang dinyanyikan Edith Piaf itu pun mengalun. Inilah saat terindah menikmati kota penuh cahaya ini. Sekitar pukul 22.00 kami telah kembali lagi ke point tempat naik cruise di dekat menara Eiffel tadi. Lampu-lampu di menara yang pernah menjadi menara tertinggi di dunia itu pun telah dinyalakan. Wow, indah sekali... kami berdecak kagum. Setelah puas berfoto dan lelah berjalan, kami pulang ke apartemen City Residence di daerah Bry Sur Marne.

Hari kedua dan ketiga



Hari kedua kami menjelajah daerah Montmartre dan sekitarnya. Daerah ini suasananya asik, banyak komunitas seniman. Ingat Amelie, film Perancis yang sangat terkenal beberapa tahun yang lalu? Film ini mengambil setting di daerah Montmartre. Ingat Moulin Rouge? Film romantis yang membuktikan Nicole Kidman bisa bernyanyi, atau Ratatouille, film tentang tikus-tikus yang bisa masak itu? Di sinilah setting-nya. Daerah yang menurut saya tidak boleh ketinggalan dalam itenerary apabila Anda berkunjung ke Paris.

Kami berangkat agak sore hari ini karena pagi mengurusi pindah hotel terlebih dahulu. Kami memutuskan untuk pindah ke hotel di sekitar Gare du Nord karena dari stasiun kereta ini kami akan naik kereta ke bandara Beauvais pada tanggal 19 Mei nanti. Hari ini kami pun telah memesan tiket kereta ke bandara tersebut.

Sekitar pukul 16.00 kami berangkat ke Basilica Sacre Coeur, gereja yang sangat megah berkubah putih. Di sisi gereja ini terdapat Place du Tertre, tempat komunitas seniman nongkrong sambil menjual karyanya. Tempat ini mengingatkan kita pada Pasar Seni Ancol, namun di kanan kiri banyak cafe berdekor asik yang sangat mengundang untuk disinggahi (dan tentu saja aku tak mampu menolak godaan ini). Menurut Wikipedia banyak seniman yang mendirikan studio atau bekerja di sekitar komunitas Montmartre seperti Salvador Dalí, Modigliani, Claude Monet, Pablo Picasso dan Vincent van Gogh.

Dari sini kami berjalan kaki mencari Moulin Rouge, tempat pertunjukan kabaret Paris yang legendaris. Di depan Moulin Rouge telah terjadi antrian yang sangat panjang, kami memutuskan untuk tidak menonton pertunjukan. Lagipula, cukup mahal bow, 150 Euro...

Setelah puas berfoto-foto di depan kincir angin merah itu, kami terus naik metro ke katedral Notre Dame (nama stasiun metronya St Michel). Bila ingin masuk ke dalam katedral, datanglah sebelum jam 20.00, karena jam 20.00 katedral Notre Dame ditutup untuk umum. Sayang sekali, kami terlambat. Tidak bisa melihat-lihat ke dalam katedral yang berdiri sejak tahun 1200 ini. Kami hanya bisa menikmati kemegahan dan detil ukiran-ukiran dari luar gereja, sambil membayangkan lonceng-lonceng tua di dalamnya yang sering diceritakan sebagai tempat bermukim Quasimodo, si bongkok dari Notre Dame.

Jangan lupa menginjak Kilometres Zero Paris yang terletak persis di depan gereja Notre Dame. Katanya, Anda akan kembali lagi ke Paris bila menginjak titik itu. Tentu saja kami ramai-ramai menginjak titik itu.

Setelah menikmati sunset yang indah di sekitar katedral, kami memutuskan untuk pulang. Hari ini cukup lelah, kami pun makan malam di sebuah restoran di depan hotel. It was a very nice Parisienne dinner...

Hari ketiga tiba saatnya mengunjungi istana Napoleon yang super mewah, Chateau de Versailles. Luasnya dan megahnya istana ini membuat kami menyediakan waktu satu hari penuh. Lagipula jaraknya cukup jauh dari pusat kota. Di malam terakhir di Paris ini kami tidak punya acara khusus, alias acara bebas.

Kompleks istana Versailles luasnya lebih dari 800 hektar, satu istana dengan yang lainnya dipisahkan oleh taman yang sangat luas. Kami mencoba mencapai istana Marie Antoinette di ujung taman. Ini adalah jarak yang jauh sekali, kaki hampir putus sehingga pulangnya kami menumpang bus dalam kota Versailles.

Keindahan dan keagungan istana ini mengagumkan, dan masih terpelihara hingga hari ini. Mengunjungi istana ini bagus buat Anda yang sering berkhayal menjadi princess, karena sesungguhnya Anda belum tahu apa-apa tentang mewahnya kehidupan istana sebelum mengunjungi istana ini.

Akhirnya, malam terakhir di Paris kami habiskan di sebuah restoran Chinese di dekat hotel. Rasanya baru beberapa hari, tapi sudah rindu sekali makan nasi. Di restoran Chinese tersedia menu-menu Chinese Food meskipun rasanya tidak seperti Chinese food yang biasa kita makan. Sebelum dinner kami sempat mengunjungi Galeri Lafayette, sebuah pusat pertokoan yang biasanya didatangi turis Indonesia untuk memborong parfum murah. Ternyata pusat pertokoan ini pun tutup pukul 20.00, dan kami tiba di sana pukul 21.00. Tidak apa-apa karena memang pertokoan ini tidak masuk dalam rencana dan memang belum jodoh.

Semua tempat yang kami kunjungi di Paris sangat ramai pengunjungnya. Saat kami di sana belum lagi masuk musim panas (summer), bayangkan nanti apabila sudah summer yang menjadi peak season pariwisata Eropa, pasti akan membludak di tempat-tempat pilihan kami yang juga menjadi highlight buat visitor pertama di kota Paris. Selain itu yang menurut kami cukup menonjol adalah banyaknya turis dari India, apakah karena India lagi liburan, atau hal ini menunjukkan tanda kemajuan negara itu? Entahlah.

Yang jelas, I enjoyed Paris very much. Dengan berbagai kekurangan dalam itenerary karena keterbatasan waktu untuk browsing informasi, saya tetap bersyukur telah mengunjungi tempat-tempat yang menakjubkan di atas.

Banyaknya yang pernah ditulis dan dikatakan tentang Paris membuat aku berpikir, apakah Paris overated? Hmm... tentu saja tidak, akhirnya saya menyimpulkan.

Setiap orang berhak atas Paris-nya sendiri. Kamu juga nanti akan menemukan Paris-mu sendiri. Sebuah Paris kecil yang berkesan di hatimu dan akan tersimpan di sana selamanya. Sebuah Paris kecil yang hanya berarti bagimu dan hanya dimengerti oleh kamu sendiri.

Getting around in Paris

Bepergian di kota Paris relatif tidak sulit, transportasi yang paling cepat dan mudah adalah jaringan kereta apinya yang terdiri dari Metro, RER, TER, dan SNCF. Metro Paris adalah salah satu yang tertua di dunia dan juga yang terbaik sistemnya, terdiri dari 300 stasiun sehingga hampir semua tempat bisa dicapai dengan menggunakan jaringan kereta ini. Itulah sebabnya peta metro adalah hal yang paling penting yang perlu Anda siapkan sebelum bertualang di kota ini. Dan jangan kuatir, bila Anda tersesat dan bingung, banyak kok orang yang bisa berbahasa Inggris. Kami menemukan bahwa Paris tidak semengerikan yang sering kita dengar, dimana orang-orangnya angkuh dan tidak mau berbahasa Inggris. Mungkin seperti itulah Paris 10 tahun yang lalu, tetapi sekarang tidak begitu lagi.

Biaya-biaya:

- Tiket Metro (dalam kota) 1,6 Euro sekali trip
- Tiket RER (kereta untuk Greater Paris/Paris coret) di atas 2 Euro. Contoh: tiket ke Versailles
- Tiket Masuk Louvre 9,5 Euro. Louvre tutup jam 18.00!
- Makan di cafe di Arc de Triomph, agak mahal, siapkan 20 Euro (sudah termasuk minuman)
- Seine Cruise (Bateaux Parisiens) 11 Euro per person
- Toilet umum 50 cent
- O ya, we don't go up to Eiffel Tower.
- Apartemen City Residence 18 Euro per person (2 kamar, 1 kamar 5 orang dan 4 orang). No breakfast.

- Hotel New Hotel di depan Gare du Nord 35 Euro per person per malam. (2 rooms for 9 persons)
- Tiket kereta Gare du Nord to Beauvais (TER) 12,4 Euro. Dari Beauvais naik taksi lagi menuju Beauvais airport.

- Tiket Versailles (komplit dan gak pake antri) 27 Euro
- Makan rata-rata 10 Euro

Keterangan: Foto-foto diambil dari Wikipedia.

Comments

  1. Anonymous7:17 PM

    Mei, gue juga rasanya udah berkali-kali ke Paris...walaupun cuma pake google map...lama2 jalan2nya rasanya familiar juga..he.he..

    Baca tulisan lo + dengerin La vie en Rose + napak tilas pake google map rasanya "real" juga. Thanks to you I got my little Paris;) Merci! ---Lia--

    ReplyDelete
  2. Hahaha ya elu enak di sana koneksi internetnya cepet jadi bisa nyaman liat google maps... Pake street view aja, smkn real deh jadinya hehe.. Nanti ke sana tinggal nyocokin aja, sama beli souvenir... Anyway, thx for reading my story... Tunggu ya, edisi berikutnya: Barcelona...

    ReplyDelete
  3. Anonymous6:34 AM

    Emang pake street view, bisa di zoom lagi, jadi menu di cafenya keliatan..;).
    Can't wait for Barcelona. Btw udah nonton film "L'auberge espagnole"?
    --Lia--

    ReplyDelete
  4. Belum tuh, bagus ya?
    Audrey Tatou again... Di sini ga main. Paling entar gw cari dvdnya deh...kalo ada hehehe

    ReplyDelete
  5. Anonymous6:39 PM

    Yup, Audrey Tatou again, tapi dia bkn pemeran utamanya. It's interesting,something different. Bosen nonton film hollywood..
    Settingnya di Barcelona. Ceritanya ttg mahasiswa french yang sekolah di Barcelona & share apartement sama 7 mahasiswa lain yang asalnya dari berbagai negara. I think you gonna like it..:) -- Lia --

    ReplyDelete
  6. Anonymous3:05 PM

    Mei foto2 dr camera mu jg bagus2 kok, mungkin perlu diperlihatkan.
    Inget gak di Paris, Capcai = oseng toge hi3x. We should be back to Paris someday, especially to versailles. to be continued....

    ReplyDelete
  7. @ Lia, wahhh pinjem dong Li film-nya hahhaha nanti ya kalau gw ke sana...

    @ Anonymous : thanks for your comment.. iya nih foto2 banyak banget sampai gak sempet dipilih2 hehehehe..

    ReplyDelete
  8. Anonymous10:24 AM

    Hi, Mei.. (^o^)"")
    Great trip and nice pics ya...
    Salam kenal,

    Yunita

    ReplyDelete
  9. @ Yunita makasih udah mampir dan makasih atas comment nya... :)

    ReplyDelete
  10. @ Anonymous : selain tulisan yang ini, yang lain pake foto2 gw sendiri kok... :D

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts