West Europe Trip (7): Barcelona





The sun is shining bright above the mediteranian palm trees. Strolling along Placa Catalunya and Las Ramblas, surrounded by yellow buildings... People wearing colorful soccer team outfit. Latin music and street performers... Listening to Shakira while having breakfast. This is a very lively and warm city. This is the heart of Catalunya. This is the city of Gaudi. This is, Barcelona.

Senangnya... akhirnya menginjakkan kaki di Barcelona, salah satu kota yang masuk dalam daftar kota impian yang harus aku kunjungi dalam hidup. Beberapa tahun yang lalu sebuah artikel di harian Kompas tentang Barcelona sangat menarik perhatianku dan membuat aku menuliskan nama Barcelona di sebuah kertas kecil, lalu menggulung kertas itu dan memasukkannya ke dalam stoples yang berisi kertas-kertas bertuliskan tempat-tempat yang ingin aku kunjungi. Suatu hari aku akan membuka stoples itu untuk mendata mana saja yang sudah aku kunjungi dan mana saja yang belum.

Barcelona Bus mengantar kami masuk ke kota Barcelona dari bandara Girona. Kami mendarat sekitar pukul 10 pagi dengan pesawat Ryan Air. Penerbangan dengan low cost carrier asal Irlandia ini cukup menyenangkan, waktu 1 jam perjalanan terasa sangat singkat. Sepanjang perjalanan sangat sibuk dengan pramugari yang menawarkan dagangan seperti makanan dan merchandise. Untung tidak ada panggilan alam untuk ke toilet, karena menurut informasi dari teman toilet di atas pesawat Ryan Air, seperti halnya makanan dan minuman, tidak gratis. Penerbangan ini tentu saja sudah kami pesan sebelumnya sejak dari Jakarta, dengan harga 42 Euro.

Sesampai di terminal kota Barcelona, kami melanjutkan dengan taksi. Sepanjang perjalanan di taksi kami mulai merasa saltum alias salah kostum, karena kami masih mengenakan celana panjang dan berjaket, sementara di luar sana, kota ini sangat cerah, matahari bersinar terik dan suasana sangat semarak. Jalanan ramai sekali dengan pejalan kaki, banyak yang mengenakan pakaian berwarna cerah, pakaian-pakaian musim panas yang minim, banyak juga yang mengenakan kaos sepakbola klub-klub Spanyol. Bendera-bendera klub ini juga banyak dijumpai tergantung di rumah-rumah. Berwarna-warni membuat kota ini terlihat sangat ceria.

Kami menginap di Equity Point, jaringan hostel backpacker yang terkenal di Eropa, tepatnya di Equity Point Centric, yang berada di pusat kota Barcelona. Keluar dari hostel kita langsung berada di pusat perbelanjaan Barcelona, di mana toko-toko pakaian branded berjejeran. Salah satu yang paling banyak adalah Zara, dalam satu kali jalan saja kita dapat menemukan beberapa outlet Zara... benar-benar surga buat para shopaholic.

Setelah check in (satu kamar 12 orang, ranjang bunk bed) kami pun berganti kostum menjadi pakaian musim panas. Cuaca di Barcelona bulan Mei lebih panas daripada dua kota sebelumnya (Amsterdam dan Paris), namun terkadang angin cukup kencang, terutama pada malam hari. Jadi biarpun panas, jangan lupa membawa jaket. Selama di Paris pun cuacanya aneh, kadang panas kadang dingin, karena itu tipsnya adalah, kenakanlah pakaian yang fleksibel. Misalnya: pakai kaos dua lapis sehingga ketika panas, salah satunya bisa dilepas.

Barcelona adalah kota yang asyik, ini salah satu yang dapat kuingat dari artikel di harian Kompas itu. Suasananya menyenangkan seperti yang coba saya gambarkan dengan intro di atas. Teman-teman yang sekolah arsitektur pasti bermimpi untuk datang ke sini untuk melihat hasil karya Gaudi. Ya, Barcelona bagaikan museum hidup seniman besar ini. Tak perlu belajar arsitektur, siapa saja yang datang ke kota ini, saya rasa pasti akan jatuh cinta pada Gaudi.

Tak jauh dari hostel kami, sudah ada satu karya Gaudi, yaitu Casa Batllo, kami hanya lewat saja. Maklumlah, ternyata lebih tertarik untuk masuk ke Zara daripada ke Casa Batllo. Cukup mengagumi bentuknya dari luar saja, karena untuk masuk dikenakan bayaran dan harus mengantri. Masih banyak tempat lain yang harus dikunjungi, untuk yang ini cukup dilihat melalui situs webnya saja.

Kami berjalan ke Placa Catalunya dan Gothic District. Barri Gotic (Gothic district) adalah daerah tertua dan paling historik di Barcelona, tempat yang tidak boleh dilewatkan dalam kunjungan ke Barcelona. Cukup berjalan terus dari pusat perbelanjaan tadi maka akan ada tanda penunjuk jalan untuk masuk ke area ini. Area ini ditandai dengan bangunan-bangunan tua (abad pertengahan) dengan beton yang besar-besar dan jejalanan yang sempit bagaikan labirin. Di sana sini ada street performers, ke mana saja Anda berjalan akan ditemani dengan musik. Sepertinya kamu akan suka dengan kota ini, kota ini membuat siapa pun tidak akan merasa sepi.

Beruntung kami sempat masuk ke dalam Cathedral Barcelona (La Seu Cathedral). Katedral ini dibangun sejak abad ke 13 dan baru rampung abad 20. Memang gereja-gereja pada zaman dulu itu banyak yang dibangun dalam waktu yang mencengangkan: minimal 100 tahun. Sagrada Familia (salah satu icon Barcelona) bahkan belum rampung sampai hari ini! Sagrada Familia dan juga karya-karya Gaudi yang mengagumkan lainnya baru akan kami kunjungi pada hari kedua di Barcelona.

Malam pertama di Barcelona berakhir di pantai Barceloneta. Pantai ini juga bisa ditempuh dengan berjalan kaki saja dari Barri Gotic tadi. Memang agak jauh buat yang tidak terbiasa jalan kaki, namun nikmati saja pemandangan sepanjang perjalanan. Rasakan suasana kota yang asyik ini. Buat yang suka belanja, mampir-mampir di toko-toko pasti tidak akan terasa lelah. Buat yang suka nongkrong, wah cafe yang cantik-cantik ada di mana-mana, tinggal mampir. Kalau lapar, carilah restoran yang menjual paella, makanan khas Spanyol, yang, kabar baiknya, terbuat dari nasi!

O ya, jangan heran kalau kamu tidak mengerti one single word yang mereka gunakan di sini, karena ternyata, di Barcelona bahasa yang digunakan bukanlah bahasa Spanyol seperti yang sering kita dengar dalam lagu J. Lo, Enrique, dll. Di sini mereka menggunakan bahasa Catalan, salah satu daerah otonomi di Spanyol.

Kami menikmati paella untuk pertama kalinya malam itu di pinggir pelabuhan. Angin pantai bertiup membuat malam itu terasa dingin. Hidangan nasi kuning yang dimasak bersama macam-macam pilihan, ada seafood atau daging atau sayur yang hangat itu adalah hiburan yang amat membahagiakan perut kami malam itu. Puas sekali rasanya setelah jalan-jalan dan belanja. Beautiful city, nice ambience, good food.

Sampai di sini aku teringat sebuah lagu yang sangat agung yang dinyanyikan Freddie Mercury berduet dengan penyanyi sopran Monserrat Caballe, Barcelona.



Barcelona

Barcelona Barcelona
Barcelona Barcelona
Viva

I had this perfect dream
-Un sueño me envolvió
This dream was me and you
-Tal vez estás aquí
I want all the world to see
-Un instinto me guiaba
A miracle sensation
My guide and inspiration
Now my dream is slowly coming true

The wind is a gentle breeze
-Él me hablo de ti
The bells are ringing out
-El canto vuela
They're calling us together
Guiding us forever
Wish my dream would never go away

Barcelona - It was the first time that we met
Barcelona - How can I forget
The moment that you stepped into the room you took my breath away
Barcelona - La música vibró
Barcelona - Y ella nos unió
And if God willing we will meet again someday

Let the songs begin
-Déjalo nacer
Let the music play
-Ahhhhhhhh...
Let the voices sing
-Nace un gran amor
Start the celebration
-Ven a mí
And cry
-Grita
Come alive
-Vive
And shake the foundations from the skies
Ah,Ah,Shaking all our lives

Barcelona - Such a beautiful horizon
Barcelona - Like a jewel in the sun
Por ti seré gaviota de tu bella mar
Barcelona - Suenan las campanas
Barcelona - Abre tus puertas al mundo
If God is willing
-If God is willing
If God is willing
Friends until the end
Viva - Barcelona

(to be continued)

Comments

  1. Anonymous12:49 PM

    wow cool...pengin ke eropa suatu saat nanti. insya allah.

    ReplyDelete
  2. Dear Anonymous,

    Aminnn aminnn semoga segera bisa terwujud impiannya... nanti setelah cerita ttg trip-nya, saya rencananya akan cerita tentang how this trip happened. Tunggu ya... sesempatnya saya akan nulis ceritanya.
    Terima kasih sudah mampir...

    salam,
    Mei

    ReplyDelete
  3. Anonymous11:52 AM

    Mei... inget gak waktu mau mendarat ada bunyi terompet "teretetet... welcome to Barcelona" Trus kita tepuk tangan hahaha. It was so impress me.

    Barca is a nice & relax city, so entertaining. Kehidupan malamnya juga tidak begitu menakutkan spt di Paris. Kalo diberi kesempatan ak akan berkunjung kembali ke Barca. Hanya untuk menikmati suasana kota Barca. Banyak hal indah yg menjadi kenangan di Barca untuk perjalanan selanjutnya mjd lbh bermakna.... (gak perlu detail ya hi3x)

    Equity Point in Barca is one of the recommended hostels. Sayangnya kita sampai di pantai sudah terlalu malam, jd gak byk yg bisa dinikmati kecuali angin dingin dan relatif sepi. Tp suasananya Barca emang gak ada duanya...

    to be continued...

    ReplyDelete
  4. Dear Anonymous 2 :D

    Thanks for your comment...Iya... jadi inget.. pas pesawat Ryan Air mendarat ya... ada bunyi terompet... wah seru banget ya...

    Setuju... Kalau ditanya kota mana yang paling gw suka dalam trip kita ini, gw selalu jawab Barcelona... yup, Barca is the best...:D

    ditunggu komentar lanjutannya ya hehehee (abis di situ to be continued) dan nantikan juga cerita gw selanjutnya, di Montserrat, dll...

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts