West Europe Trip (10): Milan, Cinque Terre, Italia





Cerita trip Eropa Barat kita sudah tiba di hari ke-12. Tidak terasa ya... Semua berjalan dengan sangat cepat, banyak tempat yang dikunjungi, kami selalu merasa kekurangan waktu. Pada awal-awal trip, rasanya, wahh, masih lama ya, total trip 18 hari. (this is my longest trip) Masih banyak kekhawatiran, akankah semua berjalan sesuai dengan rencana? Apakah uang kita akan cukup? Pada hari ke-12 ini, agak lega rasanya, karena hari ini, kita akan melanjutkan trip ke negara yang terakhir, Italia.

Kami memasuki Italia melalui Milan. Kereta dari Geneve ke Milan perlu waktu 3 jam. Sekali lagi, kami harus bangun pagi-pagi sekali, karena kami dijadwalkan naik kereta pagi pukul 05.45. Bangun jam 04.00 pagi rasanya mulai jadi kebiasaan. Selalu kurang tidur dan agak "mabok" dalam perjalanan sudah biasa.

Yang jelas, ketika tiba di Italia, hati terasa lega. Kini tinggal menghitung hari untuk pulang. Banyak yang dicemaskan telah lewat. Ketika di Paris gue sempet khawatir uang yang dibawa tidak cukup. Pasalnya, gue baru sadar, kalau ternyata kita belum membayar biaya hostel. Yang sudah dibayar hanyalah booking fee, padahal gw ngerasa cukup boros waktu di Paris, dll, terutama untuk minuman...

Syukurlah semua berjalan sesuai dengan rencana. Banyak yang sebelumnya kita cemaskan, seperti angkutan ke bandara Beauvais di Paris yang terletak agak pinggir kota sementara kita harus mengejar pesawat paling pagi. Syukurlah semua telah berjalan sesuai rencana, tidak ada kecelakaan besar. Beberapa kehilangan seperti teman ketinggalan dompet (untung isinya gak banyak), ada yang ketinggalan jaket, tas plastik yang dicopet (di Paris), dan gw sendiri kehilangan topi kesayangan (di Paris juga)... Gpp lah, masih bisa bersyukur yang penting kita telah menjalankan trip yang kita lakukan sendiri ini dengan baik.

Dalam perjalanan di kereta aku melamun dan bersyukur, semua tempat yang ingin dikunjungi dapet. Semua memuaskan, semua OK, meski keluhan utamanya selalu adalah waktu yang kurang. Dan satu lagi paling adalah kendala fisik. Jadwal kami selalu penuh, selalu padat, selalu pagi, dan selalu kurang tidur, terkadang juga kelaparan dan yang jelas adalah selalu jalan kaki. Belum lagi bila berpindah kota/negara harus selalu menenteng ransel kita yang berat dan menggaret koper ke mana-mana... not so easy... Salah satu teman collapse waktu di Barcelona, harus beristirahat di kamar pada saat yang lain jalan-jalan. Dan tetap saja aku bersyukur, untunglah tidak ada yang sakit.

Karena berpindah-pindah negara, kayaknya tubuh kami mengalami "climate shock." Amsterdam dingin, Paris panas-dingin, Barcelona agak hangat, Swiss dingin, dan Italy, kembali hangat. Cinque Terre hangat tetapi berangin, Roma cenderung hangat.

Hari ini itenerary-nya agak agresif. Hendak mengeksplore Milan dalam 2 jam??!! Kami tiba di Milan jam 9 pagi, kereta ke La Spezia berangkat jam 12. Di sini sempat terjadi kebingungan. Kalau mau jalan ke kota Milan (ke Duomo) hanya punya waktu 2 jam, bahkan kurang karena harus kembali ke stasiun jam 11.30. Belum lagi waktu yang diperlukan untuk mencapai Duomo belum jelas. Kalau jalan kita harus menitipkan koper (koper dan ransel kita besar-besar, tidak mungkin ditenteng sambil jalan2 ke kota). Biaya loker 5 Euro per hari, tidak bisa disewa perjam. Boros juga ya... Dan cukup melelahkan bolak-balik seperti itu. Akhirnya, hanya satu orang di antara kami bersepuluh yang jalan ke Duomo.

Gue memutuskan untuk ngopi-ngopi saja di sekitar stasiun kereta Milan. Nyantai-nyantai aja deh... Melihat pria-pria Italia yang selalu berpakaian rapi. Setelan jas (suit) ala mafia. Gak ada yang gak ganteng. Mereka semua peminum kopi. Gw mulai belajar tentang jenis-jenis kopi. Kopi saja berarti expresso. Latte kopi susu. Kopi americano yang agak mirip dengan kopi tubruk di tanah air itu. Machiato sejenis espresso. Brioche adalah croissant. I'm so happy just to see all these coffee... dan yang paling penting, harga kopi di Italia ternyata paling murah! Dibanding di tempat-tempat yang kami kunjungi sebelumnya. Rata-rata 1 Euro atau tambah sedikit, you can get a very good coffee. Di Paris rata-rata 3-4 Euro. Di Jakarta aja gak dapet 1 Euro kalau di cafe-cafe kan? (1 Euro sekitar Rp 12.000)

Kami bertemu lagi dengan rombongan pukul 11.30 di stasiun kereta Milan. Meskipun berada di salah satu ibukota fashion dunia, jangan membayangkan stasiun ini sangat keren. Yah, cukup keren bila kamu menyukai bangunan lama. Stasiun ini seperti stasiun kereta api Beos namun dalam skala yang jauh lebih besar, lebih megah, dan lebih tua. Yang menarik, di sini dengan mudah sekali bisa dijumpai suster-suster Katolik, bahkan di stasiun kereta ada kapelnya. Pemandangan seperti ini tidak saya temui di kota-kota sebelumnya.

Pukul 12.00 kereta kami berangkat ke La Spezia. Di sini kami ganti kereta untuk melanjutkan ke Riomagiorre, salah satu kota di Cinque Terre. Milan - La Spezia 3 jam. Kami tiba di Riomagiorri pukul 16.00. Lanjut menggaret koper dan membopong ransel lagi, berjalan menuju hostel yang sudah dipesan, Cinque Terre Holiday.

Menelusuri lekuk-lekuk Cinque Terre ini seperti yang selalu ada dalam impian gue, rumah-rumah di tebing bertangga-tangga, gang-gang sempit, pot-pot bunga yang cantik, dan cafe-cafe. Rumah berwarna-warni yang mengingatkan pada iklan cat. Beautiful is an understatement. I love this place.

Setelah check in, aku langsung berganti celana pendek dan menuju arah pantai. Pantai Cinque Terre seperti di Nice, Perancis. Tidak berpasir tetapi di sebelah tebing-tebing tinggi. Bedanya, di Riomagiorre ini tidak ada yang berenang di pantai. Sore ini acara kami jalan-jalan di Jalan Cinta.

Via dell'Amore (jalan cinta) adalah jalan indah di pinggir tebing yang menghubungkan Riomaggiore dengan Manarola, yang juga merupakan bagian dari Cinque Terre. Memasuki jalan cinta harus bayar, yeah beauty is not free, pasti butuh biaya maintenance yang tidak kecil untuk jalan di pinggiran laut dalam ini.

Kami dinasihatkan untuk makan seafood ketika di Cinque Terre oleh jagat blogosphere tempat kami mencari informasi sebelum berangkat. Yah, malam itu pun, dinner yang cukup mewah. Seafood ala Cinque Terre, spagetti, wine... wah, kalau diingat-ingat lagi, what a life...

Biaya-biaya

- Kereta Tren Italia sudah kami bayar sebelumnya, bisa dipesan di Jakarta. Harga sekitar 140-an Euro, termasuk kereta dari Geneve-Milan, Cinque Terre dan seterusnya sampai Roma.
- Cinque Terre Holiday satu malam 20 Euro. Satu kamar 3-4 orang.
- Jalan cinta 5 Euro.
- Meals

Comments

  1. Anonymous9:19 PM

    NOOO..... Meiiiiiii... kok abis sih? cliffhangernya keterlaluan nih, baru mau ngayal jalan2 di Via dell'Amore. Terpaksa deh..back to google & youtube.;)

    Anyway, thanks Mei, I like this one & "Sawarna trip" & my favorite.."The traveller.."

    The next one judulnya "Via dell'Amore" dulu kan? and then Rome?

    -Lia-

    ReplyDelete
  2. Haiii Li... thanks udah mampir... justru karena gw tahu lo akan nge-Google dan nge-Youtube juga, jadi tentang tempatnya gw gak perlu terlalu detil, cukup tentang perasaan gw aja... hehehe...

    Oke, memenuhi permintaan lo, gw akan tulis Via Dell'Amore, tapi sekali lagi, bukan tentang detil tempatnya hehehe... this one coming right away.

    The next will be Pisa, Florence, Rome, Vatican, Venice.... tunggu ya...

    ReplyDelete
  3. Anonymous7:35 AM

    Thanks for Via dell'amore.... romantiiiis ;)

    -Lia-

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts