Around Taiwan in 9 Days


(1) The First Time Flying with Phillipines Airlines


Berawal dari undangan pernikahan seorang teman, trip ini kemudian berubah menjadi backpacking keliling pulau Taiwan. Kali ini melibatkan kedua orangtuaku tercinta. Seru!

Itenerary-nya adalah seperti berikut: Taipei, Hualien, Kaoshiung, Sun Moon Lake, Taichung, Taipei. Kalau dilihat di peta, akan terlihat rute kami benar-benar mengelilingi pulau kecil berbentuk seperti kacang di pinggir lautan Pasifik itu. Apa saja yang dilakukan di kota-kota/daerah tersebut? Mohon ditunggu dalam postingan-postingan selanjutnya, karena tidak mungkin semua diceritakan dalam 1 postingan.

Dalam trip kali ini untuk pertama kalinya saya menggunakan Phillipines Airlines, dengan transit di Manila. Biasanya direct dari Jakarta ke Taipei (5 jam) naik Eva Air.

Karena itu saya akan memulai cerita ini dengan penerbangan bersama Phillipines Airlines (PR). Awalnya kami sempat worry, seperti apa sih Phillipines Airlines, karena bahkan teman-teman yang sering travel tidak pernah naik pesawat itu, bahkan mendengar namanya pun jarang.

Kami memilih PR karena harganya yang lebih murah dibanding Eva Air (BR). Jakarta-Taipei dengan Eva Air waktu itu 535-550 USD, harga yang cukup mahal, karena spring (musim semi) ternyata banyak yang ke Taiwan. Tiket PR Jakarta-Taipei (via Manila) 430 USD, beda 100 USD, dengan kondisi berangkatnya tengah malam dan pake transit di Manila sekitar 2 jam. Yah, sesuai dengan semangat backpacker, maka kita harus memilih alternatif yang paling murah.

Menjelang keberangkatan, saya mulai search tentang PR. Hal ini karena teman saya ragu, apakah kita akan dikasih makanan di PR, mengingat harganya yang murah. Kalau tidak dapat makanan, kita perlu mempersiapkan setidaknya roti buat sarapan karena kita akan berangkat tengah malam. Untuk menjawab pertanyaan ini, saya pun mencoba melakukan pencarian gambar (google image).

Menarik sekali ketika saya coba google image dengan keyword "Phillipines Airlines," yang keluar gambar-gambar yang mengerikan, pesawat jatuh dll. Beda sekali dengan ketika google image dengan keyword "Eva Air" gambarnya interior pesawat yang bagus dengan pramugari yang ramah yang sedang melayani penumpang. Hasil search ini bikin deg-degan juga tapi saya yakin ini hanya karena manajemen PR belum menyadari dan tidak pernah melakukan audit keberadaan mereka di hasil search.



Setelah naik PR, ternyata pengalaman kami naik PR cukup memuaskan kok. Pesawat kami berangkat pukul 01.00 waktu Jakarta, tiba di Manila sekitar pukul 05.30 waktu Manila (lebih cepat satu jam dibanding Jakarta). Sampai di bandara Manila kami langsung diantar ke gate berikutnya untuk boarding ke Taipei. Hebatnya, untuk transit ini ada escort-nya! Biasanya kita harus mencari-cari sendiri gate kita di bandara yang asing ketika kita transit dan ganti pesawat.

Karena jaraknya pendek-pendek, kita tidak naik pesawat besar. Pesawat Jakarta-Manila maupun Manila-Taipei adalah pesawat kecil. Maaf, karena tidak paham jenis-jenis pesawat, maka saya menggunakan istilah awam pesawat kecil untuk menggambarkan pesawat yang biasa digunakan untuk jarak pendek (biasanya dalam negeri), yaitu yang tempat duduknya 3-3 (tiga di kiri dan tiga di kanan).

Sedangkan yang saya maksud pesawat besar adalah pesawat yang biasa digunakan untuk penerbangan jarak jauh, yang tempat duduknya biasanya 2-4-2, atau ada yang lebih besar lagi 3-5-3. Dalam pesawat besar juga tersedia layar monitor untuk setiap tempat duduk sehingga kita bisa menonton banyak film sepanjang perjalanan.

Nah, di Phillipines Airlines karena jaraknya pendek-pendek, kita tidak mendapat fasilitas entertainment on board. Meskipun begitu, penerbangan tetap menyenangkan, dan tidak seperti yang dikhawatirkan oleh teman saya, dalam penerbangan ini kita mendapatkan hidangan makanan on board yang enak. Pada penerbangan pertama mendapatkan menu late supper dan penerbangan kedua mendapatkan menu breakfast. Cukup menyenangkan!

Kami tiba di Taoyuan International Airport keesokan paginya sekitar pukul 09.00 pagi dan disambut udara yang cukup ramah. Sejuk, tidak begitu dingin. Suhu udara sekitar 17-18 derajat Celcius. Beberapa hari sebelumnya di Taipei dan Taoyuan sempat sangat dingin, suhu mencapai 10-12 derajat Celcius disertai angin yang dingin. Cuaca ternyata menjadi satu hal yang amat penting selama perjalanan kami di Taiwan, perubahan temperatur bisa sangat drastis antara pagi dan malam, antara hari ini dan besok. Tidak heran acara favorit di televisi setiap hari adalah prakiraan cuaca.

Setelah tiba di Taipei kami langsung check-in ke hotel kami di daerah Ximending. Setelah itu mulailah menjalankan itenerary kami yaitu sebagai berikut:

(FYI, itenerary kami ini telah mengalami revisi beberapa kali, untunglah dalam perjalanan hanya sedikit yang meleset dari rencana. So this is the actual itenerary)

Day 1: National Palace Museum, Shilin Night Market, Taipei
Day 2: Wulai, Taipei 101
Day 3: Taipei Flora Expo, Taipei-Hualien
Day 4: Hualien-Taroko Gorge Park
Day 5: Hualien-Kaoshiung, Kaoshiung City Tour (Central Park, Love River, Liuhe Night Market)
Day 6: Kaoshiung-Taichung, Sun Moon Lake
Day 7: Sun Moon Lake-Taipei, Shida Night Market
Day 8: Yang Ming Shan, Beitou (Hot Spring)
Day 9: Di xia jie, Taipei Main Station, Taipei-Jakarta

(Bersambung)

Comments

Popular Posts