view point / gardu pandang Mount Cook |
Negara New
Zealand atau Selandia Baru dalam bahasa suku Maori disebut Aotearoa, yang
diterjemahkan menjadi “The land of the long white cloud”. Sepanjang perjalanan
kami mencari mana awan putih yang panjang ini. Rasanya, tempat dengan cakrawala
terluas dengan hamparan pemandangan indah nan luas itu berada di daerah Aoraki
(Mount Cook) dan sekitarnya. Tempat ini salah satu tempat terindah di New
Zealand.
Setelah
menginap di Queenstown dua malam (link), pagi ini kami berangkat sekitar pukul
9 pagi, melambaikan selamat tinggal pada danau Esplanade yang cantik ketika
hujan pun mulai turun lagi.
Kami sempat
mampir di sebuah kota kecil bernama Arrowtown yang indah sekali pada musim
gugur ini. Dedaunan berwarna merah dan kuning menghiasi hutan di latar belakang
permukiman yang tampak permai itu. Kota-kota kecil ini mendapat tempat khusus
di hatiku, dan rasanya akan saya buatkan tempat khusus juga di postingan blog
ini.
Dekat Omarama
ada beberapa tempat peternakan salmon, kami mampir di salah satu tempat yang
pernah kami mampir sebelumnya. Enak juga makan salmon ternak, harganya lebih
murah, walau tak seenak salmon laut.
Perjalanan ke
Mount Cook melewati Lake Tekapo. Antara Queenstown dan Tekapo kami kembali
melintasi Lindis Pass. Di sinilah beberapa hari yang lalu putih semua, hari ini
kuning kecoklatan, terlihat tandus dan panas. Amazing banget, bagaikan dua
tempat yang berbeda. Teman-teman segera berpose di tempat yang sama kita sempat
berpose saat tertutup salju tebal, kini salju itu lenyap menguak rerumputan
tandus berwarna kecoklatan kering. Matahari amatlah terik saat itu dan langit
berwarna biru cerah.
Mount Cook National Park
Kami tiba di
Mount Cook National Park sekitar pukul 14.00. Taman nasional ini adalah rumah
bagi gunung-gunung tertinggi di Selandia baru serta glacier terpanjang. Kita
bebas mengitari area ini karena membawa kendaraan sendiri, jadi tidak ada rute
yang sudah ditentukan.
serasa jalan milik sendiri.. |
Kami mampir
di sebuah pondok karena hujan. Sepertinya ini adalah pondok yang disediakan
untuk para pendaki beristirahat, tersedia fasilitas toilet, kamar mandi, dll.
Mengikuti
rombongan beberapa turis Jepang, walaupun hujan gerimis, kami melakukan
trekking kecil di sini, dan tanpa disangka menemukan tempat view point Mount Cook
yang teramat indah. Trekking kecil ini sangat menyenangkan, kita bagaikan
semut-semut kecil di dalam landscape nan luas dengan pegunungan menjulang
tinggi.
Puncak Mount
Cook sendiri adalah yang tertinggi (3.724 m) di antara 23 gunung lainnya di
area ini yang tingginya lebih dari 3.000 meter. Well, kapan-kapan mungkin bisa
climbing ke sini. For the mean time, cukup menikmati saja dari kejauhan.
Kembali ke
Lake Tekapo, di sini ada sebuah tempat yang tak boleh dilewatkan, yaitu Church
of the Good Sheperd. Gereja kecil di tepi danau ini dikunjungi ribuan pelancong
setiap tahunnya, tak jarang pula yang memesan untuk misa pernikahan.
Puas banget
deh rasanya foto-foto dengan berbagai gaya. “This is New Zealand,” teriak teman
kami yang dipanggil Babeh dengan gayanya yang khas ketika berfoto. Ada juga
Emak yang tak kalah hebohnya dengan pose tertiup angin pegunungan Alpen selatan
yang kencang itu. Kapan lagi bisa melupakan umur hahahaha…
Hari ini kami
menginap di YHA Lake Tekapo, kami tiba setelah pukul 18. Tak lupa kami juga
membeli sedikit sayur untuk salad serta pasta. Kami akan menyantap salmon yang
tadi telah dibeli dalam perjalanan.
Photo Courtesy: Renny Puspita
(bersambung)
Baca juga tulisan sebelumnya:
- Berkendera di New Zealand: Sewa Mobil atau Camper Van?
- Merencanakan Perjalanan ke New Zealand (Hal-hal yang Perlu diketahui)
Baca juga tulisan sebelumnya:
- Berkendera di New Zealand: Sewa Mobil atau Camper Van?
- Merencanakan Perjalanan ke New Zealand (Hal-hal yang Perlu diketahui)
No comments:
Post a Comment