Cantiknya St Petersburg

The breath taking Church of Savior on Blood

6 Juni 2015, pukul 12.49. Matahari sangat terik di St Petersburg. Suhu di HP saya menunjukkan angka 16 derajat Celcius. Saya duduk di McD Nevsky Prospekt, salah satu jalan utama yang paling penting di St Petersburg. Boleh diumpamakan seperti Champ Ellyse di Paris, tempat banyak café dan pertokoan, serta orang-orang yang berjalan di trotoar.
Hostel kami sendiri berada di Nevsky Prospekt, tinggal jalan kaki ke beberapa objek wisata. Saya malah bisa kembali tidur siang (I mean at 17.00), setelah capek jalan kaki, lalu keluar lagi di malam hari.

Melanjutkan cerita sebelumnya, dari Moscow (Москва) kami naik kereta malam ke St Peterburg (Санкт Петербург). Di sinilah kami pertama kali berkenalan dengan Russian Railway, semacam PT KAI-nya Rusia, yang kemudian akan menjadi teman akrab kami dalam perjalanan ini. Semua tiket kereta sudah kami pesan sebelumnya, dan berbeda dengan yang saya baca di blog-blog orang, pemesanan tiket secara online ini sama sekali tidak ribet. Mungkin dulu sistemnya masih belum canggih sehingga kita harus melakukan registrasi di stasiun kereta, tetapi kini yang kami alami, sangat convenient dan efficient. Nama kita sudah dicatat berdasarkan gerbong, ketika kita datang tinggal menunjukkan paspor.

Gerbong paling murah (biasanya paling belakang) kalau gak salah kelas tiga, adalah gerbong tanpa kompartemen. Kami di gerbong 16, masih beruntung dapat tempat walau agak terpisah-pisah sedikit, karena sepertinya bulan Juni itu high season di sini. Ada sekitar 50an bed dalam satu gerbong yang disusun per empat bed yang saling berhadapan kemudian dua bed di pinggir aisle. Bed yang atas agak tinggi, untunglah saya bisa memanjat. Pertama kali kami terpesona, tapi lama-lama kami jadi sangat familiar dengan kereta seperti ini.

Kereta dari Moscow ke St Petersburg berangkat dari stasiun Leningradsky. Stasiun kereta ini bisa dicapai dari MRT Komsomolskaya, tinggal berjalan kaki. Di MRT Komsomolskaya ini ada tiga stasiun kereta, yaitu: Leningradsky, Yaroslavsky, dan Kazansky (nanti kita akan ke sini ketika naik kereta Trans Siberia). Website Russian Railway terkadang agak membingungkan, untunglah ada staf hostel kami yang sangat membantu dan informative dalam hal ini.

Tiba di St Peterburg di stasiun kereta Moskovsky. (alias Moscow. Di Moscow stasiunnya Leningradsky. Leningrad adalah nama lain St Petersburg). Dari stasiun ini tinggal berjalan kaki ke Nevsky Prospekt. Kami check in dulu, naruh barang, mandi, dll, sebelum meng-explore kota yang cantik ini.

Hermitage, Church of the Savior on Blood, Kazan Cathedral


Hermitage yang megah di sisi Sungai Neva
St Petersburg memang kota yang cantik. Suasananya berbeda dengan Moscow yang kerasa banget suasana metropolis, sementara di sini lebih terasa nuansa touristiknya. Mungkin karena kami lebih banyak menghabiskan waktu di Nevsky Prospekt dan sekitarnya. Di sini memang sangat dekat dengan sebagian besar objek wisata penting seperti Hermitage, Church of the Savior on Blood, Kazan Cathedral, St Isaac Cathedral, dan juga sungai Neva.

St Petersburg sering disebut “Venice of the East”, karena ternyata, bentuknya berkanal-kanal juga. Kalau dilihat di peta, sungai Neva membagi kota ini dan juga ada banyak sungai-sungai kecil lainnya. Tidak sebanyak Venice mungkin, tapi ada pulau-pulau yang cukup besar di Gulf of Finland, menjadikan kota ini unik secara geografis.

Pada musim panas, St Petersburg berpesta merayakan malam yang terang (White Night). Ada juga pertunjukan “opening bridge” di Sungai Neva pada pukul 01.30 midnight, dimana ada jembatan-jembatan yang membuka dan kita melihatnya dari kapal, atau melintasinya. Atraksi ini menjadi salah satu jualan pariwisata di sekitar sungai Neva. Kami beruntung datang ke sini pada saat malam minggu (atau jangan-jangan setiap malam begini?) karena sepertinya kota ini tak pernah tidur. Pukul 03.00 pagi masih banyak mobil lewat di Nevsky Prospekt dengan musik berdentum-dentum dari mobil mereka.

Benar-benar kota yang menyenangkan. Belum lagi objek-objek wisata yang tadi saya sebutkan, semuanya bagus-bagus. Breath taking. Worth visiting.

Berikut ini saya share beberapa biaya yang mungkin berguna bagi Anda yang sedang merencanakan perjalanan:
  •    Tiket masuk Hermitage: 600
  •      Tiket masuk Church of Savior on Blood: 250
  •       Boat Cruise: 900
  •      Naik bus: 28
  •      Hostel: 450
  •     Taksi ke airport: 600 (pake Yandex, semacam Uber)


Baca juga: 

Comments

Popular Posts