India trip (3): Bangalore Desember 2023

Vidana Soudha Bangalore


Pertengahan Desember 2023, Bangalore menyambut kami dengan udara yang sejuk dan pohon-pohon yang rindang. Bangalore atau Bengaluru adalah ibukota negara bagian (state) Karnataka sekaligus merupakan kota terbesar di negara bagian di India Selatan tersebut. Bangalore juga merupakan kota ketiga terpadat di India (setelah Mumbai dan Delhi) dengan populasi sekitar 13 juta pada tahun 2023. 


Berlokasi di dataran tinggi Deccan (Deccan Plateau) dengan ketinggian di atas 900 meter di atas permukaan laut, memberikan iklim yang menyenangkan sepanjang tahun di Bangalore, ditambah dengan banyaknya taman dan pepohonan rindang sehingga memberi Bangalore julukan “Garden City.” Di antara kota-kota besar lainnya di India, Bangalore berada di ketinggian yang paling tinggi. Untuk memberi gambaran, kita bandingkan dengan kota di Indonesia, misalnya Bandung (708 mdpl) dan Bogor (265 mdpl). Ketinggian Bangalore kurang lebih sama dengan Cisarua Bogor (951 mdpl). Tak heran cuacanya selalu sejuk dan di mana-mana mudah dijumpai pohon-pohon yang besar dan rindang yang mengingatkan kita pada kota Bogor. Cuaca rata-rata di bulan Desember 16-27 derajat Celcius. 


street of Bangalore.. banyak pohon rindang.

Kami tiba di Bangalore tanggal 14 Desember 2023 pukul 07.50. Berangkat dari Jakarta tanggal 13 Desember 2023 pukul 15.25 dengan pesawat Indigo 6E 1602. Tiba di Mumbai 20.10, kami lalu menghabiskan malam dengan mengurus SIM Card lokal dan tidur di bandara (terminal 2) hingga keesokan harinya berangkat lagi dengan Indigo dari terminal 1 pukul 6.15. Cerita selengkapnya bisa dibaca di tulisan sebelumnya: India Trip (1) dan (2).


Begitu keluar dari bandara Bangalore, ada sesuatu yang membuat gue happy. Itu adalah sign Uber yang memang gue cari-cari. Di dalam bandara ditawarin taksi ke hotel bisa mencapai 2000 INR (sekitar 400 ribu rupiah dengan kurs 200), tapi bila kita jalan ke luar sedikit, kita bisa memesan Uber di tempat mangkalnya Uber di bandara. Siapkan aplikasi Uber (punya saya memang tidak pernah saya delete walaupun Uber sudah tidak di Indonesia), lalu pesan Uber ke hotel. Dari bandara ke hotel kami di daerah Gandhi Nagar, tarif Uber 750 INR (sekitar 150 ribu rupiah). 


I really love Uber... 


Adanya Uber memang menyenangkan dan sangat memudahkan. Selanjutnya, kita ke mana-mana tinggal pesan Uber saja. Bahkan memesan Bajaj juga bisa pake Uber. Upps, sebutannya bukan Bajaj ya, karena Bajaj itu adalah brand. Sebutan di sini untuk kendaraan yang biasa kita sebut bajai di Jakarta adalah auto rickshaw. Ada beberapa brand yang membuat auto rickshaw di sini, tidak hanya Bajaj, tapi ada juga TVS, Piaggio, dll.


Kami menginap di Vanusa Residency. Lokasi hotel ini cukup strategis karena dekat dengan pusat perbelanjaan Chickpet market, dekat dengan Freedom Park, dan untuk mencapai lokasi-lokasi yang akan kita kunjungi juga tidak jauh (sehingga tarif Uber tidak mahal). Di Bangalore, tempat yang kami kunjungi adalah Vidana Soudha, bangunan keren yang menjadi kantor legislatif, Bangalore Palace, Cubbon Park, KR Market, Tippu Sultan dan Chickpet Market. Ke mana-mana tinggal pesan Uber, kalau yang dekat-dekat bisa pakai auto rickshaw, yang agak jauh pakai Uber sedan, serta sempat nyobain MRT Bangalore juga. Sangat menyenangkan bisa “blusukan” di kota yang sering dijuluki Silicon Valley of India ini. Ketemu jajanan menarik, bisa mampir, kalau lapar, tinggal cari resto yang terdekat.


Nah, perkara makan, pada hari pertama kami mencari resto yang di sekitar hotel. Ternyata di sana restonya mayoritas vegetarian. Sangat sulit mencari yang Non Veg. Ada beberapa resto non veg, harus berjalan agak jauh, dan ketika sampai mereka lagi jam istirahat. Akhirnya, kami makan di sebuah resto bernama Sri Udupi Food Hub, walaupun restoran ini adalah restoran Vegetarian tetapi kelihatannya menarik. Ini adalah restoran pertama yang kami datangi dalam trip India kami. 


Pengalaman memesan makanan juga sesuatu yang menarik dan merupakan hal yang baru buat kami. Kami tidak banyak tahu makanan India, karena itu kita berpatokan pada foto-foto yang dipajang di resto, atau mencontek makanan yang dipesan pelanggan lain. Di sini kami makan Poori Sagu, Butter Dosa, dan White Dosa. Masih menu-menu breakfast, karena saat itu belum jam 12.00. Oya, jangan lupa pesan Chai. Chai adalah teh susu khas India, sangat mudah dijumpai di restoran-restoran, harganya murah dan sangat fresh.


contoh menu makanan di India

Sri Udupi Food Hub Bangalore

Butter plain dosa, enak rasanya kayak martabak.

White Dosa, ini enak karena tidak digoreng, berasa tidak berdosa...

Poori Sagu, gravy yang warna hijau muda itu enak banget.


Sebagian besar, kayaknya hampir setiap orang makan dengan menggunakan tangan (tanpa sendok garpu), karena itu kami juga ikutan. Di sini disediakan tempat cuci tangan karena sebagian besar makan menggunakan tangan. Tissue maupun sendok garpu tidak disediakan, mungkin bisa request, tapi karena kami baru tiba di India, kami ingin mencoba India experience yang sesungguhnya, dengan makan pakai tangan juga. 


Pada hari pertama di Bangalore seorang teman dari Bangalore mengajak kami keliling-keliling, antara lain melewati Church Street dan MG Road yang terkenal. Sayang kami tidak sempat mampir karena keterbatasan waktu. Teman tersebut mengajak makan di rumahnya. Kami disuguhi makanan-makanan enak seperti nasi biryani, chicken tikka, dll. Lebih dari itu yang lebih menyentuh adalah pengalaman seperti menemukan rumah di negeri orang. Teman ini juga kemudian membantu kami memesan tiket kereta Tejas Express dari Goa ke Mumbai.


Kami hanya dua hari satu malam di Bangalore. Tanggal 15 Desember 2023 pukul 18.00 kami berangkat dari hotel menuju stasiun kereta Yesvantpur Jn.


Baca juga:


INDIA TRIP (1) PENGALAMAN NAIK INDIGO JAKARTA-BANGALORE VIA MUMBAI DESEMBER 2023



Comments

Popular Posts